Universitas Islam Malang Conference, Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2021

Font Size: 
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI AKSES JALAN RANCAKALONG DESA CIBEUNYING KALER, KABUPATEN BANDUNG
Atmy Verani Rouly Sihombing, Aditia Febriansya, Mardiana Oesman, Asep Sundara, Andri Krisnandi Soemantri, Retno Utami, Zuyan Afya, Jerico Batara Silda

Last modified: 2022-01-22

Abstract


Jalan Rancakalong adalah satu satunya akses jalan menuju kampung Rancakalong yang saat ini berkembang menjadi wilayah pariwisata yang terhubung ke Perumahan Dosen UNPAD Cigadung, Kelurahan Cibeunying Kaler. Kondisi jalan Rancakalong saat ini adalah buruk. Posisinya yang berada di atas lereng dengan volume lalu lintas yang bertambah sepanjang tahunnya menjadi sebab terjadinya kerusakan tersebut, sehingga perlu dilakukan perencanaan ulang terhadap perkerasan jalan dan lereng untuk dijadikan dasar penduduk setempat untuk melakukan perbaikan konstruksi jalan dan lereng secara swakelola. Dari hasil investigasi diketahui bahwa kerusakan permukaan jalan berdasarkan pedoman Pd 01-2016b sebagian besar berupa alligator crack, dengan indeks kondisi perkerasan (IKP) sebesar 13 yaitu kondisi parah atau very poor sehingga membutuhkan penanganan berupa rekonstruksi. Sedangkan untuk lereng, Safety Factor (SF) lereng sebesar 1,334 yaitu kondisi tidak stabil. Hasil perancangan perkerasan jalan menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2017, flexible pavement dengan tebal lapis perkerasan berturut – turut yaitu: AC-WC 4 cm; AC-BC  6 cm dan LPA kelas A 40 cm. Pada lereng, perancangan perkuatan lereng menggunakan dinding penahan tanah tipe buttress wall dengan ketinggian 5 m, bentang 15 m, lebar pelat kaki 3 m dan penyokong berjumlah 8 buah dengan jarak antar penyokong 3,3 m dan material yang digunakan ada beton fc’ 30 MPa

Keywords


rancakalong; jalan; lereng; flexible pavement; buttress wall

References


Abramson et al., (1996). Slope stability and stabilization methods, John Wiley, New York.

Andrei, D., dan  Arabestani, M. (2018). ASTM D6433 Pavement Condition Index Variability Study.

Asta, R., Faisal, A., & Priadi, E.  (2013). Kajian Stabilitas Lereng Pada Jalan Akses Jembatan Tayan Dan Penanggulangannya, Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, 2(2).

ASTM D6433-03. (2004). Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Practice. West Conshohocken: ASTM international.

Badan Standardisasi Nasional, (2008). SNI 3404 Tata Cara Pemasangan Inklinometer dan Pemantauan Pergerakan Horisontal Tanah, Jakarta.

Das, B. M., Endah, N., & Mochtar, I. B. (1995). Mekanika Tanah (prinsip-prinsip rekayasa geoteknis) jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Dirjen Bina Marga, Standar Nasional Indonesia, SNI 8460 (2017). Persyaratan Perancangan Geoteknik, Jakarta.

Hary, C. H. (2012), Tanah Longsor dan Erosi Kejadian dan Penanggulangannya, Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta

Hoek, E., & Bray, J. D. (1981). Rock Slope Engineering. CRC Press.

Kementrian, PUPR. (2016). Pd-01-2016-b Pedoman Penentuan Indeks Kondisi Perkerasan (IKP), Jakarta.

Look, B. G. (2007). Handbook of Geotechnical Investigation and Design Tables. Taylor & Francis.

Robertson, P. K. (1990). Soil classification using the cone penetration testCanadian geotechnical journal27(1), 151-158.

Terzaghi, K., Peck, R. B., & Mesri, G. (1963). Soil Mechanics in Engineering Practice. Wiley and Sons, Inc.

Undang Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004. Tentang Jalan.

Dirjen Bina Marga. (2017). Manual Desain Perkerasan Jalan. Kementeri PUPR, Jakarta.

Yudaningrum, F., & Ikhwanudin, I. (2017). Identifikasi Jenis Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kedungmundu-Meteseh). Teknika12(2).

Full Text: PDF | 526-536