Last modified: 2022-01-21
Abstract
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama mengimplementasikan nilai dan ajaran agama secara adil dan seimbang merupakan ciri dari moderasi. Perlunya di bangun pola pikir masyarakat dalam menyikapi keragaman dengan bijak, toleransi dan keadilan. Hal tersebut dapat membentuk indetitas nasional masyrakat tidak hanya dari nilai- nilai lokal yang ada di daerah salah satunya adalah nilai tradisi handep hapakat, namun ditambah dengan sikap dan pola pikir moderasi beragama. Kedua nilai tersebut dapat membangun masyarakat yang bernilai luhur berupa local gineus serta bersikap moderasi beragama. Metode yang di pakai dalam pengabdian masyarakat yaitu metode ABCD (Asset Based Community-driven Development). Metode ini memiliki fokus utama yakni memperkuat identitas nasional dan moderasi beragama dengan pengembangan aset masyarakat dan sumber daya alam yakni kayu melalui budaya sosial handep hapakat. Kegiatan handep hapakat pemasangan Bendera Merah Putih bertujuan untuk meningkatkan indentitas nasional masyarakat
Keywords
References
Anshori, M. I. (2021).  Jurnal Kajian Ilmu Manajemen Upaya  Meningkatkan  Kualitas  Sumber  Daya Manusia melalui Strategi. 1(1), 56–62.
Erwin, M. (2010). Pendidikan kewarganegaraan Republik Indonesia. Refika Aditama.
Fukuyama, F. (1995). Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. Hamish Hamilton.
Husni, M. (2020). Kearifan Lokal Handep Masyarakat Dayak: Perspektif Cendekiawan Muslim Dayak di IAIN Palangka Raya. Jurnal Rihlah, 8(2), 113–133.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan (cet. 11). PT. Gramedia.
Purnomo, B. (2018). AKTUALISASI NILAI SOSIAL KEMASYARAKATAN “HANDEP HAPAKAT†DALAM UPACARA KEMATIAN PENGANUT HINDU KAHARINGAN.  Jurnal  Penerangan Agama Hindu, 16(2).
Sebayang, E. R. B. (2019). Mempertahan identitas nasional di era  digital.  Rangkiang:  Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat UP3M  STKIP PGRI Sumatera Barat, 1(2).
Zubaid, K. dan A. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Paradigma.