Last modified: 2020-12-08
Abstract
Pandan rasau (Pandanus helicopus) memiliki potensi sebagai sumber bahan hutan terbarukan. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan dissolving pulp dengan menggunakan proses prehidrolisis dan pemasakan. Proses pemasakan dilakukan dengan metode soda dan kraft selama 3 jam pada suhu 150 ºC. Dalam proses pemasakan, 0,1% dosis soluble anthraquinone (SAQ) digunakan pada perbandingan cairan dengan kayu: 5 ml / g. Selanjutnya, proses pemutihan unsur bebas klorin (elemental chlorine-free, ECF) diaplikasikan dalam kondisi yang dimodifikasi menggunakan asam peroksimonosulfur (MPS). Prehidrolisis dilakukan untuk membantu proses delignifikasi dan pembuangan hemiselulosa setelah proses pemasakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan SAQ terhadap sifat pulp dibandingkan dengan proses pemasakan soda dan kraft tanpa SAQ serta mengevaluasi penghematan dosis alkali aktif (AA) yang diperlukan untuk proses pemasakan Pandan rasau. Dalam kondisi optimum, proses prehidrolisis dan pemasakan berhasil menghilangkan sekitar 82% xilan dan 80% lignin. Kehadiran SAQ dalam proses kraft dan soda menunjukkan angka kappa rendah yang signifikan dibandingkan dengan proses kraft dan soda tanpa SAQ. Kemudian, pulp tersebut diputihkan bebas klorin ECF dengan urutan O-D0 / MPS-Ep-D1. Kecerahan dan viskositas masing-masing sekitar 86% ISO dan 7,7 cP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prehidrolisis dan keterlibatan SAQ dalam proses pemasakan dapat meningkatkan rendemen pulp dan menghilangkan xilan secara signifikan.