Abstract:

Ecological aspects, in terms of phenology, are closely related to conservation. Public knowledge of the potential of katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) Apart from being a breastmilk (medicinal plant) is still very little, it can even be said that it is not yet popular in the community. According to an international organization that focuses on flora conservation (IUCN, 2017), katuk is included in the catalog of life of Sauropus androgynus (L.) Merr.). The Katuk status has not been categorized into the IUCN Redlist, so it is very important to evaluate the katuk at this time, as a basis for evaluating the proposed conservation status of katuk species in the future. The research objective is to determine the character of the population and distribution of katuk that grow in traditional community areas in East Java as a basis for evaluating the katuk conservation status.The research method is descriptive, direct exploration in five traditional community locations (Java Mataraman, Pandalungan, Tengger, Madura Pulau, and Osing).The results showed the character of the katuk population based on the sociability value showed the similarity of individuals less than 100 (Sos.2) indicating that it was headed to rare. The average periodicity value of individuals with vegetative organs and generative organs in the form of flowers (Per.3) is a natural conservation opportunity through seeds. The existence of katuk in the study area of ​​traditional society shows a systematic distribution in residential areas. The distribution of katuk plants is highest found in the Osing community area.

Abstrak:

Aspek ekologis, dalam hal fenologi erat kaitannya dengan konservasi. Pengetahuan masyarakat terhadap potensi katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) selain sebagai pelancar ASI (tanaman obat)  masih sedikit sekali, bahkan dapat dikatakan belum memasyarakat. Menurut lembaga internasional yang fokus terhadap konservasi flora (IUCN, 2017), katuk termasuk di dalam catalog of life Sauropus androgynus (L.) Merr.). Status katuk belum dikategorikan ke dalam Redlist IUCN, sehingga penting sekali dilakukan evaluasi terhadap katuk pada saat ini, sebagai dasar evaluasi usulan status konservasi species katuk di masa depan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakter populasi dan distribusi katuk yang tumbuh di daerah masyarakat  tradisional di Jawa Timur sebagai dasar evaluasi status konservasi katuk. Metode penelitian adalah deskriptif, ekploratif langsung di lima lokasi masyarakat tradisional (Jawa Mataraman, Pandalungan, Tengger, Madura Pulau, dan Osing). Hasil penelitian menunjukkan karakter populasi  katuk berdasarkan nilai sosiabilitas menunjukkan kesamaan terdapatnya individu kurang dari 100 (Sos.2) mengindikasikan mengarah ke langka. Nilai periodisitas rata-rata individu dengan organ vegetatif dan organ generatif berupa bunga (Per.3) menjadi peluang konservasi secara alami melalui biji. Keberadaan katuk di daerah masyarakat tradisional yang diteliti menunjukkan distribusi secara sistematik berada di lingkungan pemukiman penduduk. Distribusi tanaman katuk tersebar paling tinggi  ditemukan pada daerah masyarakat Osing.

Kata kunci: evaluasi,status,konservasi, katuk.