Regulasi inflamasi dalam kondisi pandemic COVID-19 penting dilakukan dengan harapan ada sumber pangan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi sekaligus memberikan efek imunomodulator. Indonesia memiliki berbagai tanaman biji-bijian yang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan kedelai sebagai sumber protein dan sumber pangan fungsional. Ada banyak jenis koro potensial yang belum dimanfaatkan secara optimal, salah satunya koro  Komak ( Dilochus lab-lab.L). Penelitian ini bertujuan untuk eksplorasi komponen bioaktif Dolichos lablab sebagai sumber pangan fungsional. Penelitian deskriptif eksploratif ini menggunakan sampel berupa berbagai aksesi kacang komak (Dolichos lablab) yang memiliki perbedaan warna kulit biji (krem, merah maron, hitam). Variabel yang dieksplorasi adalah proksimat, antioksidan, serat, kalori, dan uji LC-HRMS. Hasil uji proksimat biji menunjukkan kadar air 4,06%, abu 4,06%; lemak 0,57%, protein 26,98%. Kandungan antioksidan biji didapatkan rata-rata 78.21, sedangkan   kalori pada biji sebesar 7,03. Komposisi serat kasar dari ketiga aksesi hampir sama, rata-rata 3860. Hasil uji dengan metode LC-HRMS didapatkan komponen bioaktif berupa senyawa Trigonelline, Carvone, Quercetin, Coumarin, Fraxetin. Senyawa-senyawa bioaktif yang terdapat pada biji berpotensi sebagai imonomodulator yang bermanfaat sebagai suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh.