Abstract: Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui penerapan metode pembelajaran brainstorming dengan tanpa penerapan metode pembelajaran brainstorming, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan adversity quotient melalui penerapan metode pembelajaran brainstorming dengan tanpa penerapan metode pembelajaran brainstorming, dan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika dan adversity quotient melalui penerapan metode pembelajaran brainstorming dengan tanpa penerapan metode pembelajaran brainstorming. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research dengan jenis sequential explanatory, tahap pertama menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi experiment sedangkan tahap kedua menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas VI D sebagai kelas eksperimen sebanyak 26 peserta didik dan kelas VI F sebagai kelas kontrol sebanyak 26 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika, angket adversity quotient, lembar observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif diperoleh (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol; (2) terdapat perbedaan adversity quotient antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Sedangkan hasil analisis data kualitatif menunjukkan bahwa deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematika dan adversity quotient pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.